Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hama Dan Penyakit Pada Kelapa Sawit

Salah satu permasalahan dalam perkebunan kelapa sawit di Indonesia ketika ini yakni produktivitas yang masih di bawah potensi produksi. Hal ini antara lain disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Untuk sanggup mengendalikannya maka perlu mengenal hama dan penyakit yang biasa menyerang flora kelapa sawit.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mempunyai arti yang sangat penting lantaran selain bisa membuat kesempatan kerja, juga sebagai sumber devisa negara. Tanaman kelapa sawit yang diusahakan sebagai perkebunan besar maupun perkebunan rakyat merupakan komoditi perkebunan yang memegang peranan yang cukup penting terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pekebun. Untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit dibutuhkan pelatihan kepada pekebun, antara lain dalam pengendalian hama dan penyakit.

Hama dan penyakit yakni faktor penting yang harus diperhatikan dalam perkebunan kelapa sawit, lantaran jawaban yang ditimbulkannya sangat besar, menyerupai penurunan produksi bahkan janjkematian tanaman. Hama penyakit sanggup menyerang flora kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga flora menghasilkan.

Sebagian besar hama yang menyerang yakni golongan serangga dan sebagian lagi dari golongan mamalia. Sedangkan penyakit yang menyerang disebabkan oleh mikro-organisme jamur, bakteri, dan virus. Berikut ini yakni hama dan penyakit yang biasa menyerang perkebunan kelapa sawit.

Hama Dan Penyakit Pada Kelapa Sawit

A. Hama
Beberapa hama yang sering ditemukan pada flora kelapa sawit diuraikan berikut ini:

1. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)
Hama Dan Penyakit Pada Flora Kelapa Sawit

Hama ini menyerang akar flora kelapa sawit, dengan tanda-tanda daun-daun gres yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak. Kemudian daun akan berubah warna menjadi kuning dan mengering. Terjadi pembusukan pada tandan bunga dan tidak membuka, sehingga flora kelapa sawit tidak menghasilkan buah. Untuk memberantas sumber infeksi, pohon yang terjangkit diracun secara kimiawi, sedangkan flora yang sudah mati dan kering dibongkar serta dibakar.

2. Kumbang Penggerek
Hama Dan Penyakit Pada Flora Kelapa Sawit

Kumbang penggerek (Oryctes sp.) menyerang flora belum menghasilkan hingga umur 2 tahun. Gejala serangan terlihat pada bekas lubang gerekan pada pangkal batang mengarah pada titik tumbuh tanaman. Pemberantasan sanggup dilakukan secara manual dan kimiawi. Secara manual dilaksanakan dengan memburu kumbang Oryctes sp. dan secara kimiawi dilaksanakan dengan memakai insektisida dengan takaran sesuai tertera pada kemasan.