Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Efektivitas Perendaman Rumput Maritim (Eucheuma Cottonii) Dalam Hormon Sitokinin Terhadap Pertumbuhan.Rar

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km, merupakan wilayah pantai yang subur (Aslan, 1998). Dimana didalamnya terkandung banyak sekali sumberdaya hayati yang sanggup dimanfaatkan bagi kepentingan perikanan.
Salah satu sumberdaya hayati bahari Indonesia yang cukup potensial ialah rumput bahari atau dikenal dengan sebutan lain ganggang laut, seaweed atau agar-agar pada jenis Gracillaria sp. Rumput bahari merupakan tumbuhan bahari tingkat rendah (alga bahari bentik) yang hidup menempel di dasar bahari (Sulistijo, 2002).
Di Indonesia jenis rumput bahari yang bernilai ekonomis, yaitu Eucheuma, Hypnea, Grasilaria, Gelidium dan Sargassum (Anggadiredja, 2006). Dari ke lima jenis rumput bahari tersebut yang sedang ulet dibudidayakan ialah Grasilaria dan Eucheuma (Jamil, 1992 dalam Iswahyudi, 2004). Adapun jenis Eucheuma yang sudah dibudidayakan secara intensif ialah (Eucheuma cottonii) di wilayah perairan pantai.
Rumput bahari (E. cottonii) merupakan alga merah dari golongan (Rhodophyceae) yang sampai ketika ini merupakan komoditas andalan Indonesia. Dimana rumput bahari dari jenis E. cottonii ini merupakan penghasil karagenan (Carrageenan) yang sangat diperlukan dalam dunia industri (baik nasional maupun internasional).
Tingginya undangan pasar sangat memacu pemerintah untuk lebih ulet dalam memproduksi rumput laut, sesuai dengan pendapat Ketua Komisi Petani dan Pengelola Rumput Laut Indonesia Farid Mahmud bahwa menargetkan tahun 2014 nanti akan bisa memproduksi rumput bahari sebanyak 10 juta ton rumput bahari lembap (Tribun Timur, 2010). Dengan adanya jadwal pemerintah dan undangan pasar yang semakin meningkat maka salah satu upaya yang sempurna untuk meningkatkan produksi rumput bahari ialah memaksimalkan produksi dengan merangsang pertumbuhan rumput laut.
selengkapnya