Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Budidaya Cabe Rawit





Pada umumnya cabai sanggup ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 2000 meter dpl. Cabe sanggup mengikuti keadaan dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabai sanggup ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal yakni datar dengan sudut kemiringan lahan 0 hingga 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 hingga 7. Tanaman cabai juga sangat manis kalau intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan sanggup mengakibatkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan basil (dalam perkara saya dulu, sebelum cabai kriting saya pindah ke tanah/kebun, saya mempergunakan dahulu polybag sebagai media sementara untuk memperkuat akar dan supaya unsur hara dari pupuk sangkar sanggup terserap optimal, namun proses penyiraman melalui hujan yang terus menerus menciptakan tanah terlalu berair dan hasilnya beberapa tumbuhan busuk dan mati), namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tumbuhan cabai sanggup kurus, kerdil, layu dan mati. jadi harus benar2 diperhatikan tingkat pengairannya supaya tak terlalu over. Pengairan sanggup memakai irigasi, air tanah dan air hujan, sebaiknya menghadapai ekspresi dominan kemarau, kita menciptakan kolam penampung dari pelasti di kebun kita supaya pasokan air untuk tumbuhan sanggup terjaga secara optimum.
Cabe merupakan tumbuhan perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang mempunyai nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya kawasan Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan terkenal sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang memakai cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah ketika matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas alasannya yakni kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit sanggup tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit sanggup memperlihatkan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tumbuhan cabai rawit bisa menghasilkan 8 ton buah cabai rawit alasannya yakni tumbuhan cabai rawit sanggup kita usahakan selama dua hingga dua setengah tahun selama ekspresi dominan tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai kawasan kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau potongan atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bundar telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang kala ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang kala merunduk, berbentuk bundar telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bundar pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan bangkit tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, sesudah renta menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan sesudah renta menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda sanggup dikukus untuk lalap.Cabal rawit sanggup diperbanyak dengan biji.


Jenis cabai rawit yang sering diusahakan yakni sebagai berikut :
1. cabai kecil atau cabai jemprit

buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
2. cabai putih atau cabai domba
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
3. cabai celepik
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau sesudah masak berwarna merah cerah .

Syarat tumbuh
Untuk mendapat cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :
1. tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( kawasan )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tumbuhan cabai rawit sanggup tumbuh , baik pada kawasan yang kurang hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diharapkan tumbuhan ini yakni berkisar antara 25* c – 31*

Bahan dan Alat
1. alat yang diharapkan untuk menanam cabai rawit
Cangkul, garpu tanah, kored, gembor ember, sprayer, ember, meteran, keranjang, timbangan, tali kenca ( pelurus )
2. materi – materi yang diharapkan untuk menanam cabai rawit
, benih cabai rawit, pupuk kandang, urea, TSP, Bambo, Insektisida, Fungisida, KCL, Pelastik kecil bumbungan, Lalang atau daun kelapa.

BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tumbuhan cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan keinginan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melaksanakan aktivitas bercocok tanam cabai rawit yang memakai tahapan – tahapan sebagai berikut: 

Pengolahan tanah
sanggup dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . sesudah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapat sinar matahari
  • Pembuatan bedeng
• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
  • Syarat pupuk sangkar yang baik adalah
• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang
  • Jarak tumbuhan cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
  • Cara pembuata jarak tanaman
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi edeng
b. ukur jarak tumbuhan yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tumbuhan sesuai dengan jarak tumbuhan tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk sangkar = 1 kg / lubang
• pupuk urea =
• pupuk TSP =
• pupuk KCI =
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
Pesemaian
pesemaian merupakan aktivitas untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tumbuhan yang baik . adapun tahapan pesemaian yakni sebagai berikut :
  • Membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut
• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm
  • Penyemaian benih
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur, tempat pesemaian disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok
Penanaman
Bibit tumbuhan cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari supaya tumbuhan tidak layu. ciri – ciri bibit yang siap tanam yakni sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terjangkit hama dan penyakit
• pertumbuhan tumbuhan seragam

Cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tumbuhan bibit yang telah dimasukan kelubang supaya tidak rebah

Pemeliharaan tanaman
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan supaya tidak terjadi pembersihan pupuk dari bedeng tanaman.
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tumbuhan harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
• urea = 200 kg
• TSP = 200 kg
• KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang tumbuhan cabai rwit yakni sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tumbuhan terserang
- tumbuhan berwarna ibarat perak
- tumbuhan tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tumbuhan yang terjangkit berat
- kumpulkan potongan tumbuhan yang terjangkit ,lalu dibakar

PANEN
Panen merupakan aktivitas yang dinanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih usang yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .
Cabai rawit sanggup dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .
Pemanenan cabai rawit sanggup dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran .
Komposisi Cabe


Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memperlihatkan rasa pedas pada cabai, berguna untuk melancarkan pemikiran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berguna sebagai antibiotik.

Manfaat Cabai Rawit

Bagian yang digunakan
Seluruh potongan tumbuhan sanggup digunakan sebagai tumbuhan obat, ibarat buah, akar, daun, dan batang.


Indikasi
Cabai rawit sanggup digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.


Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit sanggup direbus atau dibentuk bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, kemudian uapnya digunakan untuk memanasi potongan badan yang sakit atau giling cabai rawit hingga halus, kemudian turapkan ke potongan badan yang sakit, ibarat rematik, jari terasa nyeri alasannya yakni kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.



Peenggunaan Cabai
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak hingga bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, kemudian giling hingga halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada potongan perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit hingga halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, kemudian aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada potongan badan yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, kemudian giling hingga halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit susukan pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di pengecap mengakibatkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang sanggup menghilangkan rasa sakit dan mengakibatkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit sanggup mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas sanggup mengurangi rasa tegang dan sakit akhir sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit sanggup digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.