Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Budidaya Bawang Putih


BUDIDAYA BAWANG PUTIH
Bawang putih (allium) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Bawang putih menghendaki iklim yang sejuk dan relatif kering. Dengan demikian iklim yang paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi. Namun demikian ada varietas yang cocok untuk ditanam di dataran rendah hingga dataran medium pada ketinggian 200-700 m. suhu malam yang agak hambar diharapkan untuk pembentukan umbi. pH yang dikehendaki oleh bawang putih berkisar antara 6-7. tumbuhan bawng putih di dataran rendah kurang baik apabila ditanam di isu terkini hujan. Selain tanah terlalu basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga mempersulit pembentukan umbi. Bawang putih dikembangbiakkan dengan umbi siung. Cara menanam hampir sama dengan bawang merah. Tanah tersebut dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian diberi pupuk sangkar dan pupuk kompos sebanyak 10-15 ton/ha. Setelah pupuk sangkar diratakan, dibentuk bedengan yang lebarnya 60 cm. Bibit bawang putih sangat mahal. Oleh lantaran itu, dipakai umbi siung yang sedang. Untuk bibit, umbi tersebut disimpan dahulu selama 3 bulan, sehabis itu, kulit pembalut umbi bawang putih dikupas, kemudian siungnya dipotong, kalau nampak titik berwarna hijau maka bibit siap tanam.. sehabis itu umbi ditanam dengan jarak tanam 20x20cm sehingga dibutuhkan sekitar 200.000 tunas/ha

Nama Latin: Allium sativum L.
Nama Inggris: Garlic
Famili : LILIACEAE

Pembibitan
Keberhasilan perjuangan tani bawang putih sangat ditunjang oleh faktor bibit lantaran produksinya tergantung dari mutu bibit yang digunakan. Umbi yang dipakai sebagai bibit harus bermutu tinggi, berasal dari tumbuhan yang pertumbuhannya normal, sehat, serta bebas dari hama dan patogen.

Persyaratan Benih
Mutu bibit/benih bawang putih yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Bebas hama dan penyakit
b) Pangkal batang berisi penuh dan keras
c) Siung bernas
d) Besar siung untuk bibit 1,5 hingga 3 gram.

Penyiapan Benih
Benih bawang putih berasal dari pembiakan generatif dengan umbinya. Kultur jaringan juga merupakan  metode untuk mengisolasi bagian tanaman menyerupai jaringan serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik  sehingga bagian-bagian tersebut sanggup tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Dengan kultur jaringan dapat diperoleh perbanyakan mikro/produksi tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat. Umbi bawang putih sanggup diperoleh di kios penjual bibit atau produsen bibit. Selain itu, umbi bibit juga sanggup diperoleh dari hasil panen sebelumnya yang telah dipersiapkan untuk umbi bibit.

Penyimpanan bibit pada umumnya dilakukan oleh petani di para-para dan digantung dengan cara pengasapan.   Cara ini simpel tetapi seringkali merusak umbi bibit dan mempunyai penampilan yang kurang menarik dan memperlihatkan warna yang kecoklat-coklatan. Cara penyimpanan umbi bibit lain terdiri dari penyimpanan alami, penyimpanan di  ruangan berventilasi dan penyimpanan pada suhu dingin.

Pengolahan Lahan
Persiapan
Penanaman bawang putih biasanya dilakukan di daerah persawahan yaitu sehabis panen padi. Pengolahan lahan bertujuan menyiapkan kondisi tanah sesuai dengan yang diinginkannya. Secara garis besar pengolahan tanah mencakup kegiatan penggemburan (dicangkul/dibajak), pembuatan bedengan dengan jalan masuk air, pengapuran (untuk tanah asam) dan derma pupuk dasar. Tanah yang asam dinetralkan sebulan sebelum  tanam. Bila pH kurang dari 6, takaran kapurnya sekitar 1-2 ton/ha. 
Jumlah bibit yang diharapkan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a) teladan tanam
b) jarak tanam
c) permukaan lahan
d) ukuran umbi bibit
Kebututuhan umbi bibit untuk bawang putih apabila jarak tanam 20 x 20 cm jumlah kebutuhan bibit antara  200.000-250.000 siung/200 kg siung, jarak tanam 20 x 15 cm jumlah kebutuhan bibit antara 240.000-300.000 siung/sekitar 240 kg siung, dan untuk jarak tanam 20 x 10 cm jumlah kebutuhan bibitnya adalah  antara 400.000-500.000 siung/sekitar 400 kg siung. Jumlah bibit akan memilih volume produksi.

Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami apabila bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan. Apabila lahan  yang hendak ditanami bukan bekas sawah, tanah harus dibajak/dicangkul hingga benar-benar gembur.  Setelah itu lahan dibiarkan selama kurang lebih 1 ahad hingga bongkahan tanah tersebut menjadi kering,  selanjutnya bongkahan tanah tersebut dihancurkan dan diratakan kemudian dibiarkan lagi, beberapa hari kemudian dilakukan lagi pembajakan untuk yang kedua kalinya. Dengan cara menyerupai ini bongkahan tanah akan hancur lebih halus lagi.

Pembentukan Bedengan
Pembuatan bedengan mula-mula dilakukan dengan menggali tanah untuk jalan masuk selebar dan sedalam ± 40 cm. Tanah galian tersebut diletakkan di samping kiri dan kanan saluran, selanjutnya dibuat menjadi bedengan-bedengan. Lebar bedengan biasanya 80 cm dengan panjang 300 cm dan tinggi 40 cm. Tinggi bedengan dibuat berdasarkan keadaan tanah lokasi. Kalau tanahnya agak berat, bedengan perlu sedikit ditinggikan. Apabila tanahnya berpasir, bedengan tidak perlu terlalu tinggi.

Pengapuran
Keasaman tanah yang ideal untuk budidaya bawang putih berkisar antara pH 6-6,8. Jika keasaman tanah masih normal, pH nya berkisar 5,5-7,5, belum merupakan masalah. Yang menjadi masalah ialah apabila keasaman tinggi, pH nya rendah. Untuk menurunkan tingkat keasaman tanah, menaikkan pH, perlu dilakukan pengapuran.
Waktu derma kapur yang baik ialah pada saat simpulan isu terkini kemarau menjelang isu terkini hujan. Pemberian kapur ke dalam tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum tumbuhan ditanam. Selain itu, faktor cuaca juga perlu diperhatikan pada saat pemberian kapur.
Lahan yang akan dikapur harus dibersihkan dari rumput pengganggu (gulma). Setelah bersih, tanah dicangkul  secara keseluruhan. Apabila lahan cukup luas, sebaiknya dibagi menjadi beberapa petak untuk mempermudah derma kapur dan agar kapur yang diberikan merata ke seluruh lahan. Pemberian kapur dilakukan dengan cara ditabur, seperti memupuk padi. Setelah ditaburi kapur secara merata, tanah dicangkul lagi semoga kapur bercampur dengan tanah dan cepat bereaksi. Selanjutnya, tanah dibiarkan selama 2-3 minggu,
kemudian diolah lagi untuk ditanami. Pengapuran dilakukan secara sedikit demi sedikit semoga kondisi lahan tidak rusak. Adapun kebutuhan Dolomit untuk menetralkan tanah ialah sebagai berikut:
a) pH tanah 4,0 = 10,24 ton/ha.
b) pH tanah 4,5 = 7,87 ton/ha.
c) pH tanah 5,0 = 5,49 ton/ha.
d) pH tanah 5,5 = 3,12 ton/ha.
e) pH tanah 6,0 = 0,75 ton/ha.

Pemasangan Pupuk Dasar (Preplant) Pupuk dasar yang dipakai ialah pupuk kandang, Urea, TSP dan  ZK. Pupuk sangkar di berikan sebanyak 20 ton /ha. Pemberian pupuk dasar tidak perlu terlalu dalam, cukup disebarkan di atas bedengan kemudian dicampur dengan tanah atau dibenamkan ke dalam larikan yang dibuat
disamping barisan tanaman. 

Pemberian Jerami Sebagai Mulsa
Untuk mempertahankan kondisi tanah setelah penanaman, bedengan ditutup dengan jerami secara merata.  Penutupan dengan jerami jangan terlalu tebal lantaran sanggup mempersulit bibit yang baru tumbuh untuk menembusnya. Selain untuk mempertahankan kondisi tanah, mempertahankan suhu dan kelembaban permukaan, penutupan  dengan jerami juga dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah, apabila jerami telah membusuk.

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Penanaman bawang putih sanggup dilakukan satu atau dua kali setahun dengan mengadakan penyesuaian varietas. Pola tanam bawang putih dalam setahun sanggup dirotasikan sebagai berikut: 
a) Bawang putih - sayuran - bawang putih
b) Bawang putih - sayuran tumpang sari palawija - bawang putih
c) Bawang putih - tumpang sari palawija atau sayuran.
Penggunaan jarak tanam yang sesuai dapat meningkatkan hasil umbi per hektar. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menghasilkan umbi yang relatif kecil walaupun hasil per satuan luas meningkat. Jarak tanam yang dipakai dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan yang paling menguntungkan, tetapi yang biasa digunakan adalah (15 x 10) cm.

Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam sanggup dilakukan dengan tugal atau alat lain. Kedalaman lubang untuk penanaman bawang putih ialah 3-4 cm (setinggi ukuran siung bibit). Setelah lubang tanam terbentuk, umbi bibit siap ditanam. 

Pembibitan
Kualitas bibit merupakan faktor penentu hasil tanaman. Tanaman yang dipergunakan sebagai bibit harus cukup tua. Yaitu berkisar antara 70-80 hari sehabis tanam. Bibit kualitas baik ialah berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/ mengkilap. Cara penyimpanan yang baik dan biasa dilakukan oleh petani ialah dengan menyimpan diatas para-para dapur atau disimpan di gudang

Cara Penanaman
Sehari sebelum ditanam, bibit bawang putih yang masih berupa umbi dipipil/dipecah satu per satu sehingga menjadi beberapa siung. Agar lebih mudah memecahkan umbi dan menghindari terkelupasnya kulit siung, sebaiknya umbi dijemur selama beberapa jam. Bibit siung tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam lubang tanam di atas bedengan. Lubang tanam jangan dibuat terlalu dalam supaya bibit tidak terbenam seluruhnya.
Jika bibit terlalu dalam ditanam atau terbenam seluruhnya ke dalam tanah, tunas barunya akan sukar tumbuh dan sanggup terjadi pembusukan bibit. Sebaliknya, lubang tanam juga jangan dibuat terlalu dangkal lantaran nantinya tumbuhan akan mudah rebah. Setiap lubang ditanam satu bibit dan diusahakan semoga 2/3 cuilan yang terbenam ke dalam tanah dengan posisi tegak lurus. Posisi siung jangan hingga terbalik, alasannya ialah walau masih sanggup  rumbuh, tetapi pertumbuhannya tidak sempurna. 

Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Bawang yang ditanam kadang kala tidak tumbuh lantaran kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit. Oleh lantaran itu, tidak mengherankan jika dalam suatu lahan ada tumbuhan yang tidak tumbuh sama sekali, ada yang tumbuh kemudian mati, dan ada yang pertumbuhannya tidak sempurna. Jika keadaan ini dibiarkan, maka produksi yang  dikehendaki tidak tercapai. Oleh alasannya ialah itu, untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam, seminggu sehabis tanam dilakukan penyulaman terhadap bibit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tampak tidak sempurna. Biasanya untuk penyualaman dipersiapkan bibit yang ditanam di sekitar tumbuhan pokok atau disiapkan di tempat khusus. Persiapan bibit cadangan ini dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman pokok.

Penyiangan
Pada penanaman bawang putih, penyiangan dan penggemburan sanggup dilakukan dua kali atau lebih. Hal ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan selama satu isu terkini tanam. Penyiangan dan penggemburan yang pertama dilakukan pada saat tumbuhan berumur 3-2 ahad sehabis tanam. 
Adapun penyiangan berikutnya dilaksanakan pada umur 4-5 ahad sehabis tanam. Apabila gulma masih leluasa tumbuh, perlu disiang lagi. Pada saat umbi mulai terbentuk, penyiangan dan penggemburan harus  dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan umbi baru.

Pembubunan
Dalam penanaman bawang putih perlu dilakukan pembubunan. Pembubunan terutama dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan/ parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan juga berfungsi memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tumbuhan berdiri kuat dan ukuran umbi yang dihasilkan sanggup lebih besar-besar.

PANEN

- Ciri dan Umur Panen 
Bawang putih yang akan dipanen harus mencapai cukup umur. Tergantung pada varietas dan daerah, umur panen yang biasa dijadikan aliran ialah antara 90 120 hari. Ciri bawang putih yang siap panen ialah sekitar 50 prosen daun telah menguning/kering dan tangkai batang keras.
- Cara Panen
Bawang putih didaratan rendah biasanya telah siap dipanen pada umur 80 – 100 hari tergantung keadaan kesuburan tumbuhan dilapangan. Ciri tumbuhan bawang putih siap dipanen, daun tumbuhan 50 % telah menguning atau kering dan tangkai batangnya sudah keras. Cara panen sanggup dilakukan dengan pencabutan pribadi terutama pada tanah yang ringan dan pencukilan dilakukan pada tanah-tanah bertekstur agak berat. Hasil tumbuhan diikat sebanyak 30 tangkai tiap ikat dan dijemur selama 1 – 2 minggu.
- Periode Panen
Tanaman bawang putih sanggup dipanen sehabis berumur 95-125 hari untuk varietas lumbu hijau dan umur antara 85-100 hari untuk varietas lumbu kuning. Setelah pemanenan, lahan sanggup ditanami kembali sehabis dibiarkan selama beberapa ahad dan diolah terlebih dahulu atau sanggup pula ditanami tumbuhan lainnya untuk melaksanakan rotasi tanaman.

PASCAPANEN
- Pengumpulan
Setelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikat batang semu bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil dan diletakkan di atas anyaman daun kelapa sambil dikeringkan untuk menjaga dari kerusakan dan mutunya tetap baik.
- Penyortiran dan Penggolongan
Sortasi dilakukan untuk mengelompokkan umbiumbi bawang putih berdasarkan ukuran dan mutunya. Sebelum dilakukan penyortiran, umbi-umbi yang sudah kering dibersihkan. Akar dan daunnnya dipotong hingga hanya tersisa pangkal batang semu sepanjang ± 2 cm. Ukuran atau kriteria sortasi umbi bawang putih ialah :
a) keseragaman warna berdasarkan jenis.
b) ketuaan/umur umbi.
c) tingkat kekeringan.
d) kekompakan susunan siung.
e) bebas hama dan penyakit.f) bentuk umbi (bulat atau lonjong).
g) ukuran besar-kecilnya umbi.

Berdasarkan ukuran umbi, bawang putih sanggup dikelompokkan menjadi beberapa
kelas, yaitu :
a) kelas A: umbi yang diameternya lebih dari 4 cm.
b) kelas B: umbi yang diameternya antara 3-4 cm.
c) kelas C: umbi yang diameternya antara 2-3 cm.
d) kelas D: umbi yang kecil atau yang pecah dan rusak.
- Penyimpanan
Dalam jumlah kecil, bawang putih biasanya disimpan dengan cara digantung ikatan-ikatannyadi atas para-para. Setiap ikatan beratnya sekitar 2 kg. Para-paranya dibentuk dari kayu atau bambu dan diletakkan diatas dapur. Cara menyerupai ini sangat menguntungkan lantaran setiap kali dapur dinyalakan, bawang putih terkena asap. Pengasapan merupakan cara pengawetan yang cukup baik. Dalam jumlah besar, caranya ialah disimpan di dalam gudang. Gudang yang akan dipakai harus mempunyai ventilasi semoga sanggup terjadi peredaran udara yang baik. Suhu ruangan yang diharapkan antara 25-30oC. Jika suhu ruangan terlalu tinggi, akan terjadi proses pertunasan yang cepat. Kelembaban ruangan yang baik ialah 60-70 prosen.
- Pengemasan dan Pengangkutan
Untuk memudahkan pengangkutan bawang putih dimasukkan ke dalam karung goni atau karung plastik dengan anyaman tertentu. Alat pengangkutan sanggup bermacammacam, sanggup gerobak, becak, sepeda atau kendaraan bermotor.

Khasiat dan manfaat bawang putih :
1. Menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan
2. Membantu menghambat proses penuaan. Menghambat pertumbuhan sel kanker.
3. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker sanggup dikurangi.
4. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu sanggup membantu menurunkan kadar kolesterol.
5. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang berjulukan ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
6. Bawang putih sanggup membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
7. Dengan imbas yang lebih lembut. Bawang putih mengandung vitamin A.
8. Bawang putih mengandung vitamin B.
9. Bawang putih mengandung vitamin C.
10. Bawang putih mengandung kalsium.
11. Bawang putih mengandung potasium
12. Bawang putih mengandung antioksidan. Bawang putih mengandung karoten dan selenium
13. Mengonsumsi 2-3 siung bawang putih sehari, akan menghindarkan dari kemungkinan berpenyakit jantung.
14. Menyembuhkan tekanan darah tinggi
15. Meringankan tukak lambung
16. Menurunkan kolesterol dalam darah
17. Meningkatkan insulin darah bagi penderita diabetes.
18. Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
19. Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier) yang melindungi badan dari banyak sekali macam penyakit.
20. Membantu menambahkan nafsu makan apabila dimakan mentah
21. Menjaga stamina tubuh
22. Mengandung khasiat antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga mempunyai antivitas sebagai antitumor.Namun seberapapun khasiatnya sebuah obat, kalau tidak dimbangi dengan teladan hidup sehat semua itu sia-sia