Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenari Merah / Red Factor Canary



Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang menyampaikan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans yaitu Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.

Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif simpel dipelihara namun perlu perjuangan yang tidak mengecewakan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus.
Red Factor Canary termasuk “color canary” dan bahwasanya juga merupakan Color Bred Canary tetapi mempunyai “red factor” sebagai serpihan dari struktur genetiknya.

Perawatan khusus kenari merah:Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene dan canthaxanthin. Namun pertolongan kuliner tersebut hanya efektif ketika bulu sedang tumbuh, dan ini biasanya terjadi ketika burung molting/mabung.
Banyak suplemen pewarna yang dijual secara bebas tetapi memang berisiko bagi kesehatan burung. Makanan alami sanggup digunakan untuk mengatur warna kenari, contohnya parutan wortel segar dan brokoli cincang (atau buah-buahan/sayur yang kaya akan beta-carotene lainnya).
Hasil dari pertolongan kuliner tersebut sangat tergantung pada seberapa banyak burung mengonsumsinya. Tetapi yang jelas, pertolongan itu sangat besar lengan berkuasa dan sanggup dibedakan secara positif dengan kenari yang tidak diberi sama sekali kuliner menyerupai itu.
Di luar pertolongan kuliner menyerupai itu, perawatan kenari merah hampir sama dengan perawatan kenari lain pada umumnya.
Metode pewarnaan alami:
Beta-carotene merupakan faktor utama untuk menyebabkan dan/atau menjaga warna merah pada kenari merah. Zat itu sanggup ditemukan pada beri, bit, ubi jalar, labu, tomat, ceri dan parutan wortel. Pemberian pakan alami sangat dianjurkan alasannya ini lebih bagus.
Metode pewarnaan kimiawi:
Ada tiga materi kimia yang digunakan dalam kuliner pada penangkaran kenari merah, yakni canthaxanthin, beta-carotene, dan jeruk carotenoids.
Catatan dari saya (Om Kicau), berdasarkan wikipedia, Canthaxanthin yaitu pigmen carotenoid yang banyak tersebar di alam. Carotenoids termasuk dalam kelas phytochemicals yang dikenal sebagai terpenoids. Rumus kimia dari canthaxanthin yaitu C40H52O2. Didapat dengan memisahkannya dari sejenis jamur. Zat ini juga sanggup ditemukan pada alga hijua, bakteri, bakteri, krustasea, dan sejumlah jenis ikan menyerupai contohnya ikan emas dan karper. Di Inggris, canthaxanthin diperbolehkan untuk tambahan pakan unggas, beberapa saus, terutama untuk diekspor ke Perancis, dan jenis kuliner lainnya, Di Uni Eropa batas tertinggi kandungan zat ini yang diperbolehkan yaitu 80 mg/kg materi makanan).
Canthaxanthin merupakan unsur terkuat untuk memunculkan warna. Beberapa peternak menggunakan canthaxanthin sebagai pewarna kimia untuk kuliner burung. Ini memang bukan cara terbaik memang. Warna bulu pada burung yang hanya diberi pakan mengandung canthaxanthin hanya terlihat menyerupai merahnya kerikil bata (kusam).
Untuk menghasilkan warna merah yang cerah, perlu pertolongan kuliner kombinasi canthaxanthin dan beta-carotene dengan perbandingan 50:50. Dengan cara itu, bulu burung akan menjadi cerah. Campuran dua zat tersebut perlu terus disediakan dalam minuman burung selama mabung.
Pencampurannya ke dalam air yaitu sebanyak satu sendok teh (campuran canthaxanthin dan beta-carotene) untuk setiap satu setengah galon air. Gunakan air untuk minuman burung sementara lainnya sanggup disimpan dalam lemari es.
Canthaxanthin dan beta-carotene juga sanggup diberikan kepada anak burung. Masukkan sesendok teh adonan canthaxanthin dan beta-carotene ke dalam satu kilogram air matang yang sudah dingin.
Campuran canthaxanthin dan beta-carotene sering dijual dengan beberapa zat tambahan menyerupai sukrosa, dektrosa, atau jenis suplemen lainnya serta vitamin C dan B. Tetapi zat tambahan itu sesungguhnya tidak besar lengan berkuasa pada tujuan pembentukan dan pemeliharaan warna pada kenari merah.

Kenari merah palsu memang sulit dibedakan dengan yang asli. ‘Bahkan yang palsu warnanya kadang lebih mencolok,’ ujar peternak kenari di Gunungbatu, Cimahi, kabupaten Bandung, itu. Padahal warna kenari merah palsu akan kembali kuning sehabis ia mabung alias berganti bulu dan mempunyai anak. ‘Yang orisinil warna semakin anggun sehabis mabung,’ kata Ahmad Sofyan, pencinta kenari di Jakarta Pusat.
Warna merah pada kenari merah palsu diperoleh melalui pertolongan pakan yang kaya betakaroten menyerupai tomat, wortel, dan paprika merah. Cara lain, memberi pigmen sintetis. Yang disebut terakhir ditentang banyak hobiis karena kalau over takaran (OD) pigmen betakaroten memicu gangguan hati dan ginjal burung, sampai kenari mandul.
Red siskin
Saat ini induk kenari merah orisinil sulit ditemui di pasaran. Berbeda dengan kondisi sekitar 7 tahun kemudian ketika pertama kali muncul di tanahair. Kenari merah orisinil simpel dijumpai meski harganya tinggi, Rp5-juta-Rp6-juta per ekor,’ ujar Yafri Eko Darmojo, peternak kenari merah di Cimahi. Kenari lain berkisar Rp50.000 per ekor.
Kenari merah menjadi terkenal alasannya keindahan warnanya. Lantaran banyak dicari hobiis, banyak peternak menentukan cara instan dan murah untuk mencetak sosok kenari merah: menggunakan pigmen sintetis. Sebab itu kenari merah orisinil menjadi langka alasannya tergusur jenis palsu. ‘Banyak hobiis ragu membeli: apakah yang dijual itu kenari merah orisinil atau palsu?’ ujar Ahmad yang pernah kecele membeli kenari palsu.
Sejatinya kenari merah orisinil merupakan hibrid. Tetua kenari yang disebut red factor alasannya berwarna jingga kemerahan itu yaitu betina kenari kuning Serinus canaria dan jantan finch red siskin Carduellis cucullata asal Venezuela. ‘Red siskin digunakan untuk memasukkan gen warna merah yang selama ini tidak dimiliki kenari,’ ujar Yafri.
Untuk menghasilkan warna merah lebih tegas dan merata-selanjutnya disebut kenari red intensive-Wiga menyilangkan red factor dengan salah satu tetuanya. Namun, timbul duduk perkara alasannya red siskin yang dibeli lebih banyak didominasi mandul. ‘Yang subur hanya 1 dari 40 ekor,’ ujarnya. Keturunan red factor dan red siskin yang dinamai black red kemudian disilangkan lagi dengan red factor.
Setelah melewati 4 kali persilangan, kenari merah intensif muncul. ‘Persentasenya 30%,’ ujar Wiga. Sisanya 60% red factor dan 10% red frost yang berbulu jingga berbercak putih. Hal serupa dilakukan Yafri. Bedanya, ia menyilangkan eksklusif keturunan black red dan red factor dengan kenari red intensif.
Dijemur
Kenari yang panjang tubuhnya mencapai 14 cm itu sanggup dijadikan induk pada umur 7-8 bulan. Jantan sanggup dikawinkan ketika berumur 10-12 bulan. Jauh lebih lambat dibanding jantan kenari kuning yang siap kawin pada umur 8 bulan. Telur dierami selama 15 hari, dan 25 hari kemudian burung siap kawin lagi.
Menurut Wiga, biar warna bulu kenari bagus, kesehatan burung asal Pulau Kanari di Samudra Atlantik itu harus dijaga. Caranya, kenari dijemur 2 kali sepekan selama 2 jam. Wiga meletakkan sangkar dalam ruangan beratap transparan sehingga sinar matahari masuk ke dalam sangkar di pagi hari. Selain itu, kenari diberi pakan bergizi terdiri atas biji millet, daun sawi segar, dan setengah butir telur puyuh rebus. Pakan menyerupai itu menjamin kebutuhan serat dan protein burung terpenuhi.