Cara Menanam Dan Budidaya Seledri
Pengolahan Lahan Untuk Menanam Seledri
Lahan ideal ialah tanah yg subur, gembur, mengandung materi organik, bisa menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan secukup usang 15 hari, jikalau pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit dengan tanah olahan, takaran kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, derma 2-3 ahad sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa alang-alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m.
Persemaian Benih Tanaman Seledri
Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm, sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % secukup usang + 2 jam, kemudian dikeringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan hingga lembab. Untuk menjaga kelembaban, persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah sudah tumbuh. Sesudah bibit tumbuh sanggup juga dipindahkan kedalam bumbunan yg terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yg sama.
Teknik dan Cara Penanaman Seledri
Sesudah + 40 hari atau sudah berdaun 3-4 helai cabut bibit seledri yg sehat dengan akarnya. Potong sebagian akar, kemudian akar direndam kedalam larutan pestisida Benlate atau
Derosol pada konsentrasi 50% sekitar 15 menit. Pindahkan bibit pada bedengan yg sudah dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam, dengan jarak tanam: 25 x 30 cm; 20 x 20 cm atau 15 x 20 cm (tergantung varietas) dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan hingga lembab.
Pemeliharaan Tanaman, Penyiraman dan Penyiangan Seledri
Jika ada tumbuhan yg mati lsayakan penyucukup laman 7-15 hari sehabis tanam. Penyiangan gulma dilsayakan bersamaan dengan penggemburan tanah pada umur 2 dan 4 ahad sehabis tanam, penyiangan berikutnya diubahsuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilsayakan 1-2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung cuaca. Tanah dihentikan kekeringan atau tergenang air (becek).masih produktif dengan interval 7 hari satu kali pemberian. Dapat juga diberikan pupuk cair dengan takaran 0,3 ml/m2 yg dimulai pada umur 3 ahad sehabis tanam dengan interval 10 hari satu kali.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Seledri
Hama utama seperti: ulat tanah, keong, kutu daun tungau. Hama sanggup dihilangkan setips mekanik yaitu dipungut dengan tangan.
Penyakit yg sering menyerang tumbuhan bercak cercospora, bercak septoria, virus aster yellow. Pengendalian dilsayakan mulai dari pesemaian hingga panen. Jika terpaksa harus memakai pestisida, gunakan jenis pestisida yg kondusif gampang terurai ibarat pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Umur Panen Seledri dan Penanganan Pasca Panen
Seledri sanggup dipanen sehabis berumur 40 hingga dengan 150 hari sehabis tanam (tergantung varietas). Daun Saledri dipanen 4-8 hari sekali. Daun Seledri yg di potong ini akan tumbuh tunas kembali. Seledri potong dipanen dengan memotong tumbuhan pada pangkal batang setips periodik hingga pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilsayakan setips periodik hingga tumbuhan kurang produktif.
Hasil panen Daun Seledri diseleksi dengan tips membuang tangkai Daun Seledri yg cacat atau terjangkit hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, Daun Seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak-rak. Sortasi perlu dilsayakan terutama jikalau Daun Seledri akan dipasarkan di swalayan atau untuk eksport. Sortasi dilsayakan menurut ukuran dan jenis yg seragam dan sesuai dengan usul pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yg diubahsuaikan dengan usul pasar.
Lahan ideal ialah tanah yg subur, gembur, mengandung materi organik, bisa menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan secukup usang 15 hari, jikalau pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit dengan tanah olahan, takaran kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, derma 2-3 ahad sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa alang-alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m.
Persemaian Benih Tanaman Seledri
Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm, sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % secukup usang + 2 jam, kemudian dikeringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan hingga lembab. Untuk menjaga kelembaban, persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah sudah tumbuh. Sesudah bibit tumbuh sanggup juga dipindahkan kedalam bumbunan yg terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yg sama.
Teknik dan Cara Penanaman Seledri
Sesudah + 40 hari atau sudah berdaun 3-4 helai cabut bibit seledri yg sehat dengan akarnya. Potong sebagian akar, kemudian akar direndam kedalam larutan pestisida Benlate atau
Derosol pada konsentrasi 50% sekitar 15 menit. Pindahkan bibit pada bedengan yg sudah dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam, dengan jarak tanam: 25 x 30 cm; 20 x 20 cm atau 15 x 20 cm (tergantung varietas) dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan hingga lembab.
Pemeliharaan Tanaman, Penyiraman dan Penyiangan Seledri
Jika ada tumbuhan yg mati lsayakan penyucukup laman 7-15 hari sehabis tanam. Penyiangan gulma dilsayakan bersamaan dengan penggemburan tanah pada umur 2 dan 4 ahad sehabis tanam, penyiangan berikutnya diubahsuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilsayakan 1-2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung cuaca. Tanah dihentikan kekeringan atau tergenang air (becek).masih produktif dengan interval 7 hari satu kali pemberian. Dapat juga diberikan pupuk cair dengan takaran 0,3 ml/m2 yg dimulai pada umur 3 ahad sehabis tanam dengan interval 10 hari satu kali.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Seledri
Hama utama seperti: ulat tanah, keong, kutu daun tungau. Hama sanggup dihilangkan setips mekanik yaitu dipungut dengan tangan.
Penyakit yg sering menyerang tumbuhan bercak cercospora, bercak septoria, virus aster yellow. Pengendalian dilsayakan mulai dari pesemaian hingga panen. Jika terpaksa harus memakai pestisida, gunakan jenis pestisida yg kondusif gampang terurai ibarat pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Umur Panen Seledri dan Penanganan Pasca Panen
Seledri sanggup dipanen sehabis berumur 40 hingga dengan 150 hari sehabis tanam (tergantung varietas). Daun Saledri dipanen 4-8 hari sekali. Daun Seledri yg di potong ini akan tumbuh tunas kembali. Seledri potong dipanen dengan memotong tumbuhan pada pangkal batang setips periodik hingga pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilsayakan setips periodik hingga tumbuhan kurang produktif.
Hasil panen Daun Seledri diseleksi dengan tips membuang tangkai Daun Seledri yg cacat atau terjangkit hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, Daun Seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak-rak. Sortasi perlu dilsayakan terutama jikalau Daun Seledri akan dipasarkan di swalayan atau untuk eksport. Sortasi dilsayakan menurut ukuran dan jenis yg seragam dan sesuai dengan usul pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yg diubahsuaikan dengan usul pasar.