Buah Zaitun: Pilihan Segar Atau Olahan?
Selain disantap segar, buah yg merupakan 'hadiah dari para dewa' asal Yunani ini banyak dikhasiatkan untuk menciptakan acar & minyak sehat berharga premium.
Pertama kali dibudidayakan secara komersial di Athena, Yunani, sekitar 7.000 tahun kemudian ini kemudian menyebar ke wilayah Mediterania lain, ibarat Italia, Prancis, Spanyol, & Maroko. Lewat jalur perdagangan, pohon zaitun juga ditanam secara besar-besaran di Afrika & Timur Tengah.
Diperkirakan ada sekitar 700 varietas pohon zaitun (Olea europea) yg tersebar di dunia. Masing-masing mempunyai ciri khas buah yg berbeda-beda, sesuai dengan huruf tanah kawasan pohon tersebut tumbuh & nutrisi yg diberikan.
Pohon ini termasuk tanaman tahunan yg gampang tumbuh, sekalipun di lahan gersang. Biasanya berbunga pada ekspresi dominan semi & buahnya sudah dapat dipanen pada final ekspresi dominan gugur hingga ekspresi dominan dingin. Satu batang pohon dapat menghasilkan 15 - 20 kg buah zaitun.
Buah zaitun mentah berwarna hijau terang. Cita rasanya asam & terka&g agak getir,. Makin matang, warna buah zaitun akan menjadi merah, ungu, hingga kehitaman. Cita rasanya pun lebih dekat dengan lidah. Buah segar ini kerap digunakan untuk campuran salad, topping pizza ataupasta, hingga garnish untuk mempercantik makanan di dapur Eropa atau Timur Tengah.
Buah zaitun juga diolah menjadi acar (pickle) atau minyak zaitun (olive oil). Pickle dibuat dengan cara mencuci buah zaitun untuk mengurangi kadar oleuropein (penyebab rasa pahit) & merendamnya di dalam larutan garam berbumbu selama 4 minggu hingga 1 bulan. Fermentasi yg terjadi mengubah rasa buah menjadi lebih baik.
Demi memperkaya rasa & mempercantik penampilan, adakalanya buah zaitun dikeluarkan bijinya & lubangnya diisi dengan cabai, kulit lemon, atau paprika. Selain disantap dengan keju & wine, pickle digunakan untuk adonan cocolan atau topping roti.
Minyak zaitun dibuat dari buah zaitun mentah yg dihancurkan hingga menjadi bubur (pulp) & disuling untuk memisahkan minyak dari air & materi lain yg tidak diinginkan. Makin banyak disuling, kualitas minyak zaitun makin menurun. Artinya, minyak zaitun kualitas prima dihasilkan dari penyulingan pertama dengan warna hijau gelap. Semakin turun kualitas minyak zaitun, warnanya semakin terperinci (bening).