Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sirklus Hidup Udang Windu



Udang windu Merupakan spesies katadromus, udang remaja memijah di maritim lepas, sedangkan udang muda (juvenile) bermigrasi ke tempat pantai.


Setelah telur-telur menetas, larva hidup di maritim lepas menjadi kepingan dari zooplankton. Saat stadium post larva mereka bergerak ke tempat erat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di tempat estuari dangkal. Perairan dangkal ini mempunyai kandungan nutrisi, salinitas dan suhu yang sangat bervariasi dibandingkan dengan maritim lepas.

Setelah beberapa bulan hidup di tempat estuari, udang remaja kembali ke lingkungan maritim dalam dimana kematangan sel kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi.
Udang windu Merupakan spesies katadromus Sirklus Hidup Udang windu

Proses Molting

Semua golongan arthropoda, termasuk udang mengalami proses pergantian kulit atau molting secara periodik, sehingga ukuran tubuhnya bertambah besar. Agar udang sanggup tumbuh menjadi besar, secara periodik akan melepaskan jaringan penghubung antara epidermis dan kutikula ekstraseluler, segera melepaskan diri dari kutikula (cangkang), menyerap air untuk memperbesar badan dan eksoskeleleton yang gres dan selanjutnya terjadi proses pengerasan dengan mineral-mineral dan protein. Proses molting ini menghasilkan peningkatan ukuran badan (pertumbuhan) secara diskontinyu dan secara berkala. Ketika molting, badan udang menyerap air dan bertambah besar, kemudian terjadi pengerasan kulit. Setelah kulit luarnya keras, ukuran badan udang tetap hingga pada siklus molting berikutnya.


Dalam kondisi molting, udang sangat rentan terhadap serangan udang-udang lainnya, lantaran disamping kondisinya masih sangat lemah, kulit luarnya belum mengeras, udang pada dikala molting mengeluarkan cairan molting yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik hasil dekomposisi parsial eksoskeleton yang baunya sangat merangsang nafsu makan udang. Hal tersebut sanggup membangkitkan sifat kanibalisme udang yang sehat.

Ekdisis (proses molting) merupakan suatu rangkaian proses yang sangat kompleks yang dimulai beberapa hari atau bahkan beberapa ahad sebelumnya. Pada dasarnya setiap jaringan terlibat dalam persiapan untuk molting yang akan datang, yaitu :
1. Cadangan lemak dalam jaringan hepatopankreas dimobilisasi.
2. Pembelahan sel meningkat.
3. Diproduksi mRNA yang baru, diikuti oleh sintesis senyawa protein baru.
4. Terjadi perubahan tingkah-laku.

Proses yang rumit ini melibatkan kordinasi sistem hormonal dalam badan udang. Siklus molting berlangsung melalui beberapa tahapan. Pada beberapa spesies, masing-masing mempunyai tahapan dan definisi sendiri-sendiri. Pada udang ada 4 tahapan, yaitu:
Postmolt, Postmolt ialah tahapan beberapa dikala sehabis proses eksuviasi (penanggalan eksoskeleton yang lama). Pada tahapan ini terjadi pengembangan eksoskeleton yang disebabkan oleh meningkatnya volume hemolymph akhir terserapnya air ke dalam tubuh. Air terserap melalui epidermis, insang dan usus. Setelah beberapa jam atau hari (tergantung pada panjangnya siklus molting), eksoskeleton yang gres akan mengeras.
Intermolt, Pada tahapan ini, eksoskeleton menjadi semakin keras lantaran adanya deposisi mineral dan protein. Eksoskeleton (cangkang) udang relatif lebih tipis dan lunak dibandingkan dengan kepiting dan lobster.

Early Premolt, Pada tahapan early premolt (premolt awal) mulai terbentuk epicuticle gres di bawah lapisan endocuticle. Tahapan premolt dimulai dengan suatu peningkatan konsentrasi hormon molting dalam hemolymph (darah).
Late Premolt, Pada tahapan premolt final terbentuk lagi lapisan exocuticle gres di bawah lapisan epicuticle gres yang terbentuk pada tahapan early premolt. Kemudian diikuti dengan pemisahan cangkang usang dengan cangkang yang gres terbentuk. Eksoskeleton (cangkang) usang akan terserap sebagian dan cadangan energi dimobilisasi dari hepatopankreas. Ecdysis (pemisahan cangkang) sebagai suatu tahapan hanya berlangsung beberapa menit saja, dimulai dengan membukanya cangkang usang pada jaringan penghubung kepingan dorsal antara thorax dengan abdomen, dan selesai ketika udang melepaskan diri dari cangkangnya yang lama. Siklus molting dikendalikan oleh hormon molting yang dihasilkan oleh kelenjar molting yang terdapat di dalam ruang anterior branchium, dan disebut Y - organ.