Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waktu Motilitas Dan Viabilitas Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus Carpio L) Pada Beberapa Konsentrasi Larutan Fruktosa

Salah satu permasalahan fertilisasi pada budidaya ikan air tawar yaitu rendahnya tingkat fertilisasi dari spermatozoa di dalam air. Hal ini mengakibatkan banyaknya sel telur yang tidak terbuahi secara tepat (Masrizal dan Efrizal, 1997). Dalam satu siklus reproduksi ikan sanggup dihasilkan sel telur hingga jutaan per ekor, tetapi yang terbuahi hanya mencapai 5% dari total.

Permasalahan lain yaitu kurangnya ketersediaan cairan spermatozoa pada waktu pembuahan buatan. Rendahnya pembuahan spermatozoa dalam fertilisasi buatan ini juga disebabkan oleh acara spermatozoa yang relatif singkat (Nurman, 1998). Hal tersebut sanggup disebabkan oleh singkatnya waktu viabilitas dan motilitas dari spermatozoa, sehingga kemampuan spermatozoa untuk menembus lubang mikropil pada sel telur
rendah. Volume cairan spermatozoa sanggup ditingkatkan dengan rangsangan hormonal, sedangkan berdasarkan Masrizal dan Efrizal, (1997) volume cairan spermatozoa sanggup juga dilakukan dengan pengenceran melalui penambahan larutan fisiologis.
Effendy (1997) menyatakan bahwa kemampuan spermatozoa hidup secara normal sesudah keluar dari testis hanya berkisar antara 1-2 menit. Menurut Suquest (1994) dalam Cosson et al, (1999) bahwa di alam durasi motilitas terjadi dalam periode yang sangat pendek pada ikan air tawar. Billard dalam Jamieson (1990) menyatakan bahwa motilitas spermatozoa ikan dibatasi pada periode detik dan menit lantaran adanya osmotic injury. Fertilisasi sanggup didukung oleh kualitas spermatozoa yang baik. Untuk mengetahui tingkat ferilisasi yang lebih tinggi, perlu dicari larutan fisiologis yang sanggup menambah daya motilitas dan viabilitas spermatozoa. Menurut Rustidja (1985) penggunaan larutan fisiologis yang mengandung NaCl dan urea sanggup mempertahankan daya hidup spermatozoa antara 20-25 menit.

Pada penelitian ini dipilih larutan fruktosa sebagai materi pengencer untuk spermatozoa lantaran plasma semen secara biokimia mengandung aneka macam persenyawaan organik spesifik yang salah satunya yaitu fruktosa. Menurut Marawali dkk (2001) fruktosa yaitu substrat energi utama di dalam plasma semen yang telah diproduksi kelenjar vesikularis. Selain itu fruktosa merupakan turunan karbohidrat yang sanggup dijadikan sumber energi untuk mendukung pergerakan (motilitas) dan ketahanan spermatozoa (Teolihere, 1981). Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memfokuskan pada imbas pinjaman larutan fruktosa di luar plasma
semen untuk meningkatkan waktu motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio L) sebagai ikan konsumsi yang umumnya banyak disukai masyarakat.

DAPATKAN SELENGKAPNYA DI SINI