Uji Daya Tahan Badan Benih Udang Windu (Penaeus Monodon) Dengan Konsentrasi Formalin Yang Berbeda
Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas ekspor yang bernilai cukup tinggi dalam sektor perikanan. Permintaan konsumen terhadap udang windu tidak pernah surut bahkan membuktikan peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Suyanto dan Takarina (2009), ajakan konsumen dunia terhadap udang rata-rata naik sekitar 11,5% pertahun. Sehingga peluang bisnis budidaya udang windu cukup menjanjikan baik dalam subsistem pembenihan, pendederan maupun pembesaran.
Mencapai ukuran konsumsi aktivitas pembesaran sangat penting dilakukan. Udang windu (Penaeus monodon) termasuk salah satu jenis hasil perikanan yang cukup penting dalam menujang penerimaan devisa Negara melalui komoditi non migas. Karena harga udang windu mahal dan pemasaranya cukup terbuka luas dipasaran internasional. Sehingga banyak orang yang melaksanakan pembesaran udang windu.
Berdasarkan kenyataan dilapangan teknis budidaya udang windu tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala-kendala yang sering dihadapi para pembudidaya udang windu, contohnya dalam aktivitas pembesaran. Rendahnya benih yang sehat menjadi salah satu hambatan dalam menghasilkan udang ukuran konsumsi. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya ilmu pengetahuan para petambak udang windu dalam menentukan benih yang sehat. Ini terjadi pada dikala benih udang windu belum ditebar ke tambak.
Pemilihan benih udang windu yang sehat merupakan salah satu penentu keberhasilan pada aktivitas pembesaran. Berdasarkan kenyataan dilapangan apabila benih yang ditebar ke dalam tambak terjangkit penyakit maka menyebabkan penularan ke benih lain sehingga menyebabkan janjkematian secara perlahan maupun massal.
Upaya mengatasi hal tersebut telah banyak dilakukan oleh para petambak udang windu. Salah satu cara pemilihan benih yang sehat adalah melaksanakan perendaman dengan formalin. Namun selama ini para petambak udang windu hanya sekedar melaksanakan perendaman tanpa memperhatikan takaran yang sesuai. Oleh lantaran itu penulis mencoba melaksanakan sebuah penelitian untuk mengetahui takaran formalin yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah perendaman benih dengan formalin memiliki potensi untuk menonaktifkan basil dan hama penyakit?
2. Apakah perbedaan perendaman takaran formalin akan menghipnotis tingkat kehidupan udang windu?
3. Berapakah takaran formalin yang optimal untuk mendapat benih yang sehat?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi perendaman benih dengan formalin sebagai materi yang sanggup menonaktifkan basil dan hama penyakit.
2. Untuk mengetahui efek perendaman dengan takaran formalin yang berbeda terhadap tingkat kehidupan udang windu.
3. Untuk mengetahui perendaman dengan takaran formalin yang optimal untuk mendapat benih yang sehat.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai gosip bagi para petambak udang windu untuk mendapat benih yang sehat.
2. Sebagai pertolongan aliran untuk kebutuhan dan kepentingan acuan Politeknik Negeri Jember.
LIHAT DI SINI UNTUK SELENGKAPNYA
Mencapai ukuran konsumsi aktivitas pembesaran sangat penting dilakukan. Udang windu (Penaeus monodon) termasuk salah satu jenis hasil perikanan yang cukup penting dalam menujang penerimaan devisa Negara melalui komoditi non migas. Karena harga udang windu mahal dan pemasaranya cukup terbuka luas dipasaran internasional. Sehingga banyak orang yang melaksanakan pembesaran udang windu.
Berdasarkan kenyataan dilapangan teknis budidaya udang windu tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala-kendala yang sering dihadapi para pembudidaya udang windu, contohnya dalam aktivitas pembesaran. Rendahnya benih yang sehat menjadi salah satu hambatan dalam menghasilkan udang ukuran konsumsi. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya ilmu pengetahuan para petambak udang windu dalam menentukan benih yang sehat. Ini terjadi pada dikala benih udang windu belum ditebar ke tambak.
Pemilihan benih udang windu yang sehat merupakan salah satu penentu keberhasilan pada aktivitas pembesaran. Berdasarkan kenyataan dilapangan apabila benih yang ditebar ke dalam tambak terjangkit penyakit maka menyebabkan penularan ke benih lain sehingga menyebabkan janjkematian secara perlahan maupun massal.
Upaya mengatasi hal tersebut telah banyak dilakukan oleh para petambak udang windu. Salah satu cara pemilihan benih yang sehat adalah melaksanakan perendaman dengan formalin. Namun selama ini para petambak udang windu hanya sekedar melaksanakan perendaman tanpa memperhatikan takaran yang sesuai. Oleh lantaran itu penulis mencoba melaksanakan sebuah penelitian untuk mengetahui takaran formalin yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah perendaman benih dengan formalin memiliki potensi untuk menonaktifkan basil dan hama penyakit?
2. Apakah perbedaan perendaman takaran formalin akan menghipnotis tingkat kehidupan udang windu?
3. Berapakah takaran formalin yang optimal untuk mendapat benih yang sehat?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi perendaman benih dengan formalin sebagai materi yang sanggup menonaktifkan basil dan hama penyakit.
2. Untuk mengetahui efek perendaman dengan takaran formalin yang berbeda terhadap tingkat kehidupan udang windu.
3. Untuk mengetahui perendaman dengan takaran formalin yang optimal untuk mendapat benih yang sehat.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai gosip bagi para petambak udang windu untuk mendapat benih yang sehat.
2. Sebagai pertolongan aliran untuk kebutuhan dan kepentingan acuan Politeknik Negeri Jember.
LIHAT DI SINI UNTUK SELENGKAPNYA