Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengaruh Biaya Produksi Jumlah Produksi Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Pembudidaya Ikan Di Karamba Jaring Apung (Kja) Di Desa Songan Kabupaten

Salah satu pendekatan yang dipakai dalam pembangunan pertanian ialah melalui pendekatan system agribisnis, yang meliputi aneka macam sub sektor mulai dari pra-produksi hingga dengan pemasaran hasil pertanian. Secara konseptual system agribisnis sanggup diartikan sebagai semua acara atau kegiatan mulai dari pengadaan, penyaluran sarana produksi hingga dengan pemasaran produk yang dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri yang terkait. Salah satu bidang agribisnis yang telah dikembangkan ialah disektor perikanan.
Agroindustri sebagai salah satu sub system penting dalam system agribisnis, mempunyai potensi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang tinggi sebab pangsa pasar dan nilai tambah yang relative besar dalam produksi nasional. Agroindustri juga sanggup mempercepat proses transformasi struktur perekonomian dari pertanian ke indutri. Selain itu juga agroindustri juga sanggup menjadi wahana bagi perjuangan mengatasi kemiskinan sebab daya jangkau dan spectrum kegiatannya yang sangat luas. Soemodihadjo (1999:27) menyatakan bahwa agroindustri sanggup menyumbangkan peranan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta sekaligus sebagai pelopor industrialisasi. Dampak positif dari agroindustri yang berkembang di pedesaan ialah relasi antara satu desa dengan desa lainnya atau dengan kota lainnya sehingga memperlihatkan kesempatan kepada penduduk desa untuk memperoleh pendapatan yang makin beragam.
Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai tempat perairan yang hampir 1/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan maritim maupun perairan tawar yang sangat mendukung untuk pengembangan perjuangan perikanan baik perikanan tawar, payau maupun laut. Banyak usaha-usaha agribisnis yang sanggup dikembangkan mulai dari agroindustri pembesaran ikan, pengolahan hasil perikanan maupun yang lain-lainnya. Bahkan tidak sedikit lagi masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil mata pencaharian dari hasil perikanan saja. Namun dalam perjuangan tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang dihasilkan. Judul penelitian yang akan dilakukan ini ialah “Pengaruh Biaya Produksi, Jumlah Produksi dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Pembudidaya Ikan di Karamba Jaring Apung (KJA) Di Desa Songan, Kabupaten Bangli”.
Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten dari 8 kabupaten dan satu kotamadya yang ada di propinsi Bali dengan jumlah penduduk 209.241 jiwa dan kepadatan penduduknya ± 402 jiwa/Km2 (http://www.bangli.com (Sensus Penduduk, 2003)). Kabupaten Bangli merupakan daerah yang mempunyai prosfek yang sangat baik untuk pengembangan aneka macam macam perjuangan agribisnis. Hal ini didukung dengan aneka macam faktor antara lain sebanyak 5,5% dari daerahnya merupakan tanah sawah, 48,2% berupa lahan kering, 22% lahan perkebunan, 22,1% lahan hutan, dan 5,8% tanah lainnya. Berbagai macam kegitan agribisnis yang sanggup dilakukan antara lain ialah bidang perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan maupun yang lainnya.
Dilihat dari salah satu sektor kegiatan agribisnisnya yaitu bidang perikanan. Kegiatan agribisnis di bidang perikanan ini sanggup dilakukan dengan cara budidaya perikanan di sawah, sungai, maupun danau. Sistem budidaya yang sanggup diterapkan yaitu budidaya di bak dan Karamba Jaring Apung (KJA). Ketersediaan potensi sumber daya alam ibarat danau sangat mendukung terlaksananya budidaya ikan di KJA. Bangli ialah satu-satunya kabupaten yang mempunyai danau terbesar di provinsi Bali yang berjulukan danau batur.
Danau batur mempunyai luas 16,05 km2 kedalaman maksimal 60 m dan dengan ketinggian 1080 m dpl (Sumber : Pusat Penelitian Limnologi Lipi (2008)). Danau ini termasuk tipe danau kaldera yang dikelilingi oleh beberapa desa yaitu desa Songan, desa Batur, desa Kedisan, desa Buahan, desa Buahan, desa Abang, dan desa Terunyan Keberadaan danau batur ini mempunyai manfaat yang sangat banyak baik sebagai transportasi air, tempat rekreasi, sebagai sumber pengairan bagi pertanian, maupun tempat budidaya perikanan atau tempat penangkapan ikan secara alami. Hal inilah yang sangat menguntungkan masyarakat setempat, bahkan tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kegiatannya sebagai nelayan dan pembudidaya ikan di KJA.
Fenomena yang terjadi di lapangan bahwa Masyarakat atau pembudidaya ikan di KJA di desa Songan yang masih secara tradisional biasanya belum memperhatikan atau memperhitungkan bagaimana budidaya yang efektif dan efisien dengan memperhatikan kesesuaian biaya produksi yang dihabiskan dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Selain itu juga harga ikan hasil panen sering kali mempengaruhi jumlah profit yang diperoleh oleh pembudidaya, sehingga menyebabkan penghasilan masyarakat pembudidaya ikan sangat beraneka ragam. Hal ini tidak lain ialah sebab kurangnya pengetahuan ihwal hal-hal yang mempengaruhi besar-kecilnya pendapatan yang akan diperoleh. Oleh sebab itu maka sangat perlu dilakukan penelitian ihwal bagaimana dampak biaya produksi jumlah produksi dan harga jual terhadap pendapatan pembudidaya ikan di karamba jaring apung (KJA) di desa songan kabupaten bangli baik secara parsial maupun secara simultan, supaya sanggup membantu menyadarkan betapa pentingnya memperhatikan hal-hal yang sanggup mempengaruhi besar-kecilnya pendapatan.

LIHAT PROPOSALNYA DISINI