Penambahan Tepung Edamame Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Lobster Air Tawar
Lobster air tawar (freshwater crayfish) mulai dibudidayakan di Indonesia semenjak tahun 200 dan dikala ini sedang marak dilakukan. Spesies yang dibudidayaka yakni cherax quadricarinatus atau yang sanggup dikenal sebagai red claw. Lobster air tawar (LAT) merupakan udang konsumsi langsung yang berharga mahal. Red claw sering pula dijadikan sebagai udang hias di akuarium lantaran bentuk fisiknya yang menarik. Beberapa kajian ilmiah membuktikan seruan pasar terhadap lobster air tawar yang berukuran 5-10 cm relatif tinggi.
LAT termasuk dalam kelompok udang Crustacea yang secara alami mempunyai ukuran badan relatif besar dan mempunyai siklus hidup hanya dilingkunagan air tawar. Jenis lobster yang sudah dibudidayakan yakni red clow dan yabbie. Di indonesia jenis LAT yang dibudidayakan yakni red clow, yang diintroduksi dari Australia, Masser, Michael P dan David B. Rouse (1997) menjelaskan bahwa habitat red claw yakni didasar sungai, danau atau rawa-rawa. Disamping itu, diketahui bahwa LAT bersifat endemik lantaran terdapat spesifik pada spesies LAT yang diketemukan di habitat tertentu (native). Meskipun perjuangan budidaya lobster telah dilakukan, namun pengetahuan mengenai teknik pembesaran belum berkembang hal ini menjadi salah satu hambatan yang selau ditemui dalam budidaya.
Lobster yakni pertumbuhan lambat yang disebabkan oleh belum diketemukannya komposisi dan jenis pakan yang tepat, khususnya pada fase awal pertumbuhannya. Kenyataan dilapang diketahui bahwa budidaya lobster memberi pakan secara coba-coba tanpa mempertimbangkan sifat biologis lobster. Jenis pakan yang biasa diberikan yakni pakan buatan dalam bentuk pellet, umbi-umbian, dan taoge.
Edamame merupakan salah satu varietas kedelai yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi terutama kadar protein nabati. Dimana dalam setiap 100g materi kedelai mengandung protein 30.20g dalam kedelai berair dan 34,90g dalam kedelai kering, lalu mempunyai asam amino kedelai paling lengkap (Direktorat Gizi Depkes R.I, 1981 dalam Rukmana dan Yuniarsih, 1996). Hal tersebut sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai embel-embel terhadap pakan lobster, khususnya pada fase benih. Dasar ajaran penggunaan tepung edamame sebagai materi pakan yakni kandungan nutrisi yang tinggi sehingga mempunyai impian untuk dijadikan pakan yang sempurna bagi pertumbuhan benih lobster.
Pertimbangan lain edamame merupakan varietas yang sanggup mengikuti keadaan dengan baik di indonesia sehingga sanggup menjamin ketersediannya. Kebutuhan pakan ternak dan ikan yang bersumber dari protein hewani semakin usang semakin sulit salah satu sumber protein nabati yakni tepung edamame.
AMBIL DI SINI
LAT termasuk dalam kelompok udang Crustacea yang secara alami mempunyai ukuran badan relatif besar dan mempunyai siklus hidup hanya dilingkunagan air tawar. Jenis lobster yang sudah dibudidayakan yakni red clow dan yabbie. Di indonesia jenis LAT yang dibudidayakan yakni red clow, yang diintroduksi dari Australia, Masser, Michael P dan David B. Rouse (1997) menjelaskan bahwa habitat red claw yakni didasar sungai, danau atau rawa-rawa. Disamping itu, diketahui bahwa LAT bersifat endemik lantaran terdapat spesifik pada spesies LAT yang diketemukan di habitat tertentu (native). Meskipun perjuangan budidaya lobster telah dilakukan, namun pengetahuan mengenai teknik pembesaran belum berkembang hal ini menjadi salah satu hambatan yang selau ditemui dalam budidaya.
Lobster yakni pertumbuhan lambat yang disebabkan oleh belum diketemukannya komposisi dan jenis pakan yang tepat, khususnya pada fase awal pertumbuhannya. Kenyataan dilapang diketahui bahwa budidaya lobster memberi pakan secara coba-coba tanpa mempertimbangkan sifat biologis lobster. Jenis pakan yang biasa diberikan yakni pakan buatan dalam bentuk pellet, umbi-umbian, dan taoge.
Edamame merupakan salah satu varietas kedelai yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi terutama kadar protein nabati. Dimana dalam setiap 100g materi kedelai mengandung protein 30.20g dalam kedelai berair dan 34,90g dalam kedelai kering, lalu mempunyai asam amino kedelai paling lengkap (Direktorat Gizi Depkes R.I, 1981 dalam Rukmana dan Yuniarsih, 1996). Hal tersebut sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai embel-embel terhadap pakan lobster, khususnya pada fase benih. Dasar ajaran penggunaan tepung edamame sebagai materi pakan yakni kandungan nutrisi yang tinggi sehingga mempunyai impian untuk dijadikan pakan yang sempurna bagi pertumbuhan benih lobster.
Pertimbangan lain edamame merupakan varietas yang sanggup mengikuti keadaan dengan baik di indonesia sehingga sanggup menjamin ketersediannya. Kebutuhan pakan ternak dan ikan yang bersumber dari protein hewani semakin usang semakin sulit salah satu sumber protein nabati yakni tepung edamame.
AMBIL DI SINI