Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manajemen Pengendalian Gulma pada Perkebunan Pisang Komersial

Manajemen Pengendalian Gulma pada Perkebunan Pisang Komersial

Manajemen Pengendalian Gulma

Manajemen Pengendalian Gulma pada Perkebunan Pisang Komersial
Manajemen gulma pada perkebunan pisang komersial umumnya terdiri dari menghilangkan gulma yang bersaing dengan tanaman pisang dan gulma yang mendukung pengembangan parasit. Mengontrol gulma sangat penting dalam beberapa bulan pertama setelah penanaman ketika tanaman pisang kecil dan hanya ada sedikit naungan. Di perkebunan komersial di mana tanaman pisang ditanam di tanah terbuka, membuat cover crop dapat mengurangi penggunaan herbisida.

Kontrol kimia

Penggunaan herbisida kimia untuk mengendalikan gulma sudah ada sejak tahun 1970-an. Tapi herbisida tidak hanya beracun, ada juga yang bertahan di tanah. Selain itu, penggunaannya yang tidak terkontrol dapat menyebabkan erosi tanah, hilangnya bahan organik dan pengurangan aktivitas biologis tanah. Pada 1980-an, zona produksi di sepanjang pantai Karibia Kosta Rika harus ditinggalkan karena alasan tersebut. Namun penggunaan herbisida sekarang lebih bisa terkontrol. Aplikasi harus dilakukan pada waktu yang paling tepat dan mengikuti dosis yang direkomendasikan.

Herbisida

Ada dua jenis herbisida digunakan di perkebunan komersial: herbisida kontak (mis. Paraquat) dan herbisida sistemik (mis. Glifosat, glufosinate ammonium).

Herbisida kontak hanya menghancurkan bagian udara tanaman yang bersentuhan dengan produk. Mereka akan mematikan tanaman tahunan, tetapi karena sistem akar tidak terpengaruh, gulma akan tumbuh kembali. Volume yang dibutuhkan juga tinggi (200 hingga 400 liter per hektar). Jenis ini paling baik digunakan pada awal siklus produksi.

Herbisida sistemik mampu mematikan seluruh tanaman dan volume yang dibutuhkan lebih rendah, maksimal 100 liter per hektar. Herbisida sistemik direkomendasikan untuk perkebunan yang sudah ada.

Aplikasi herbisida
Herbisida harus diaplikasikan dalam lapisan halus ketika kondisi iklim mendukung dan sebelum gulma mulai menghasilkan biji. Peralatan harus dalam kondisi baik dan dikalibrasi. Sangat penting untuk menghindari penyemprotan yang menenai tanaman pisang, menghindari tanah kosong atau tanaman penutup yang berguna.

Spayers ransel adalah jenis peralatan yang paling umum digunakan. Peralatan ini sangat berguna untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses. Drift dan distribusi herbisida yang tidak merata lebih umum terjadi pada penyemprot dimana tekanan dipertahankan dengan mengoperasikan pompa tangan, dibandingkan dengan penyemprot yang dapat mempertahankan tekanan konstan.

Penyemprot dengan pengaturan nozzle untuk mengatur tekanan harus sesuai dengan tekanan konstan agar tercapainya efisiensi aplikasi. Penyemprot volume rendah dapat mendistribusikan produk murni atau terkonsentrasi, sehingga mengurangi volume yang diterapkan.

Ukuran drop dapat berpengaruh pada beberapa parameter. Tetes besar mengurangi drift dan evaporasi. Tetes kecil, di sisi lain, memiliki penetrasi yang lebih baik. Jenis nozzle akan mempengaruhi sudut semprotan, spektrum tetesan, ukuran drop, drift, tekanan operasi dan jenis herbisida [1].
Manajemen Pengendalian Gulma pada Perkebunan Pisang Komersial

Kontrol kimia yang selektif

Dalam hal ini peran operator sangat dibutuhkan. Operator harus dapat menargetkan tanaman mana yang akan akan dimatikan dan mana yang harus dirawat. Praktek ini tidak hanya mengurangi volume herbisida yang diterapkan, tetapi juga mendukung pembentukan tutupan tumbuhan alami yang tidak akan mengganggu tanaman pisang. Contoh spesies tersebut adalah Geophila macropada, Galactia striata, Evolvulus nummularis dan Murdania nudiflora. Penutup ini akan menyediakan layanan seperti mengurangi erosi dan pencucian, atau membatasi pengembangan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman pisang atau menjadi inang bagi hama dan patogen.

Penyiangan manual dan mekanis

Penyiangan manual membutuhkan banyak tenaga tetapi membutuhkan sedikit peralatan. Selain lambat, metode ini dapat merusak tanaman pisang, mentransmisikan bakteri patogen atau berkontribusi terhadap penumpukan kumbang. Penyiangan manual harus dimulai satu meter dari pseudostem untuk menghindari kerusakan tanaman.

Penyiangan mekanis dimungkinkan di perkebunan di mana pisang ditanam dalam dua baris. Memiliki gang yang lebih besar memungkinkan untuk mekanisasi. Menggunakan peralatan ringan mencegah pemadatan tanah. Ada kebutuhan untuk mengembangkan peralatan yang lebih baik disesuaikan dengan situasi yang lebih ramah lingkungan.
Tanaman penutup
Gulma juga dapat dikendalikan dengan menanam penutup tanah yang akan mencegah pertumbuhan gulma tanpa berdampak negatif terhadap hasil pisang [2] [3]. Beberapa spesies ini juga dapat memiliki efek allelopathic [4] [5].