Penggunaan Pupuk Mikro (Trace Element) pada Budidaya Pisang
Penggunaan Pupuk Mikro (Trace Element) pada Budidaya Pisang
Praktek budidaya pisang secara intensif, pada postingan sebelumnya saya
telah membahas mengenai pupuk kandang, dan pupuk kimia (Urea, TSP, dan KCL).
Pada postingan kali ini ada satu bab penting yang ingin saya bahas yakni
terkait dengan pupuk mikro pada budidaya pisang. Jika pupuk kimia menyediakan
berbagai unsur hara makro bagi tanaman, maka pupuk mikro ini berperan menyediakan
berbagai unsur hara mikro bagi tanaman.
Unsur hara mikro memiliki berbagai manfaat
sesuai jenisnya masing-masing. Di antaranya boron (B) berfungsi sebagai
penyokong proses pembentukan dan diferensiasi sel tanaman;
- tembaga (Cu) berfungsi aktivator enzim dan pembentukan klorofil;
- seng (Zn) berperan dalam memperlancar fotosintesis;
- besi (Fe) berperan dalam katalisator pembentukan klorofil dan membawa elektron membantu proses respirasi;
- molibdenum (Mo) berfungsi mengubah nitrat menjadi enzim dalam fiksasi nitrogen;
- mangan (Mn) berfungsi dalam sintesa klorofil dan berperan sebagai koenzim dalam berbagai reaksi fotosintesis; serta
- khlor (Cl) berfungsi dalam osmosis dan keseimbangan ion dalam fotosintesis.
Namun unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman pisang cukup
beberapa saja di antaranya boron (B), tembaga (Cu), seng (Zn) dan besi (Fe). Untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara mikro tanaman pisang, penulis juga menggunakan
boron (B), tembaga (Cu), seng (Zn) dan besi (Fe).
Penulis mengaplikasikan pupuk mirko trace
element sebanyak satu kali selama penanaman (1 periode tanam) sampai dengan
pohon berproduksi.
baca juga: Persiapan Pupuk Kandang Dalam Budidaya Pisang
baca juga: Persiapan Pupuk Kandang Dalam Budidaya Pisang
Dosis pengaplikasian trace element untuk tanaman pisang yakni:

- boron dalam Borate 48 (200 mg)
- tembaga dalam CuSO4 (125 mg)
- seng dalam ZnSO4 (200 mg), dan
- besi dalam FeEDTA (1000 mg)
Cara pengaplikasian trace element pada tanaman pisang
Pengaplikasian pupuk trace element ini di lapangan, dapat diberikan pada bulan awal saat bibit pisang baru ditanam. Ada beberapa referensi menyebutkan bahwa cara aplikasinya tidak dapat dicampur dengan pupuk kimia (urea, KCL, TSP) dikarenakan dosisnya yang terlalu kecil. Cara yang cukup efektif adalah dengan melarutkan pada air lalu diaplikasikan sesuai takaran atau dengan mencampurkan ke empat pupuk mikro tersebut lalu ditaburkan ke masing-masing tanaman sesuai dosis.
Pada intinya pupuk mikro atau trace element walaupun jumlahnya sangat
kecil, namun keberadaanya cukup penting dalam menyokong proses-proses
metabolisme tumbuhan. Beberapa kondisi tanah mungkin telah menyediakan secara
alami, namun untuk kondisi tanah yang kurang subur, maka penambahan pupuk mirko
ini akan berpengaruh dalam mendukung daya tumbuh suatu tanaman, begitu pula
dengan tanaman pisang. Mungkin terdapat perbedaan dosis dan unsur mikro yang
digunakan oleh sobat blogger sekalian. Postingan saya ini bersumber dari
pengamalan pribadi yang telah disarikan dengan hasil penelitian atau jurnal
penelitian dari dalam dan luar negeri. Jika sobat blogger menemukan perbedaan
bisa dishare juga di kolom komentar untuk menambah wawasan kita tentang
budidaya pisang secara intensif
baca juga: Pemupukan Kimia Pada Tanaman Pisang
baca juga: Pemupukan Kimia Pada Tanaman Pisang