Penggunaan Kapur Pertanian (Kaptan) pada Budidaya Pisang
Penggunaan Kapur Pertanian (Kaptan) pada Budidaya Pisang
Selain
kebutuhan terhadap unsur hara makro dan unsur hara mikro yang tercukupi melalui
pemberian pupuk, tanaman pisang juga membutuhkan kondisi pH tanah yang ideal.
Tanaman pisang umumnya membutuhkan pH tanah normal atau netral di kisaran 6,0—7
agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Pada
tanah yang memiliki sifat terlalu asam (pH di bawah 6) unsur magnesium,
kalsium, dan fosfor akan terikat secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap
oleh tanaman. Bahkan, unsur alumunium dan mangan akan bersifat racun dan
merugikan tanaman. Akibatnya, pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak
efisien karena unsur hara tidak dapat diserap tanaman. Sebaliknya, pada tanah
yang bersifat basa (pH lebih dari 7) unsur hara mikro seperti tembaga, mangan,
seng, dan besi akan terikat secara kimiawi dan tidak dapat diserap oleh
tanaman. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terganggu.

Pengukuran PH Sebelum Aplikasi
Pengukuran pH tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu penggunaan pH meter, kertas lakmus, ataupun menggunakan cara sederhana seperti penggunaan kunyit. Secara umum, tanah pada lahan pertanian bersifat asam dikarenakan curah hujan yang mencuci unsur hara pada tanaman dan menyebabkan tanah asam; kandungan unsur alumunium, tembaga, dan besi yang tinggi pada tanah; serta penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Memperbaiki
kondisi pH tanah yang asam umumnya dilakukan menggunakan kapur pertanian
(kaptan). Penggunaan kaptan disesuaikan
dengan kondisi awal pH tanah dan angka pH tanah yang ingin dicapai sebagaimana
tertera pada tabel berikut.
baca juga: Penggunaan Pupuk Mg (Magnesium) / Kieserite pada Budidaya Pisang
baca juga: Penggunaan Pupuk Mg (Magnesium) / Kieserite pada Budidaya Pisang
Tabel Dosis Penggunaan Kapur Pertanian (Kaptan)
Selisih pH Jumlah Kaptan (Ton/ha)
2,0 6,83
1,9 6,51
1,8 6,19
1,7 5,88
1,6 5,56
1,5 5,23
1,4 4,93
1,3 4,61
1,2 4,30
1,1, 3,99
1,0 3,66
0,9 3,35
0,8 3,03
0,7 2,72
0,6 2,40
0,5 2,08
0,4 1,77
0,3 1,45
0,2 1,13
0,1 0,82
Selisih
pH didapatkan dari hasil pengurangan antara angka pH tanah yang diinginkan
dengan kondisi awal pH tanah. Misalkan pH tanah di suatu lahan adalah 5
sedangkan pH yang diinginkan adalah 6,5 maka selisih pH adalah 6,5—5 = 1,5.
Berdasarkan tabel di atas, kebutuhan kaptan yang dibutuhkan adalah 5,23
ton/ha. Begitu seterusnya.