Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Tahap Perbanyakan Tanaman Pisang Melalui Tunas

10 Tahap Perbanyakan Tanaman Pisang Melalui Tunas

Ketersediaan bibit yang berkualitas dan dalam jumlah yang mencukupi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan budi daya tanaman pisang. Perbanyakan bibit tanaman pisang dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya melalui tunas (anakan), perbanyakan melalui bonggol, dan menggunakan teknik kultur jaringan. Setiap teknik perbanyakan anakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut pembahasannya.

Tunas (Anakan)

Perbanyakan tanaman pisang melalui tunas (anakan) adalah kegiatan pembibitan tanaman pisang menggunakan bibit yang berasal dari anakan yang muncul dari tanaman induk. Perbanyakan melalui anakan merupakan teknik sederhana yang sudah dilakukan sejak dahulu kala setelah budi daya tanaman pisang dikenal.

Tahap - tahap perbanyakan tanaman pisang menggunakan anakan sebagai berikut.

1.      Pilih tanaman induk yang sehat dan sudah berbuah.
2.      Pilih tanaman dari lahan yang bebas penyakit terutama penyakit layu fusarium dan layu bakteri.
3.      Pilih calon bibit berupa anakan pedang dan bukan anakan air. 
4.      Pisahkan anakan dari bonggol induknya menggunakan pisau tajam dan steril.
5.      Kumpulkan bibit yang sudah terpisah dari induknya di tempat yang teduh.
6.      Bersihkan akar dari tanah dan kurangi jumlah daun dengan cara memotongnya menggunakan pisau tajam dan steril.
7.      Buang mata tunas yang timbul.
8.      Seleksi bibit sesuai ukurannya (besar dan tinggi) untuk mendapatkan bibit yang seragam.
9.      Rendam bibit dalam campuran agens antagonis bakteri (Pseudomonas fluurescens+ Bacillus substilis) selama 24 jam atau rendam dalam fungisida Benlate atau Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 g/liter air selama dua jam.
10.   Tanam bibit di polibag. 1—2 bulan kemudian bibit siap ditanam di lahan.

Kelebihan dan kekurangan bibit dari anakan tunas

Kelebihan bibit anakan adalah dapat dihasilkan dengan biaya murah karena hanya perlu menunggu anakan keluar dari tanaman induk, menyeleksinya, kemudian menjadikannya bibit. Sebaliknya, kekurangan bibit yang berasal dari anakan di antaranya sebagai berikut.
1.   Ketersediaan sedikit atau terbatas sesuai jumlah tanaman utama yang ada di kebun (sulit mendapatkan bibit dalam jumlah banyak sekaligus).
2.   Keseragaman bibit rendah (sulit mendapatkan bibit yang seragam ukuran dan kualitasnya dalam jumlah besar).
3.   Potensi bibit membawa penyakit apabila bibit berasal dari satu daerah yang terkena wabah penyakit pisang. Sangat riskan membawa bibit tanaman pisang yang berasal dari anakan dari daerah yang terserang wabah penyakit ke daerah lain.

baca juga: Cara Memperbanyak Bibit Pisang Dengan Bonggol

Untuk mengetahui apakah bibit tanaman pisang dari anakan memiliki kandungan penyakit atau tidak dapat membawa sampel bibit ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila terdapat kandungan penyakit baik berupa virus, bakteri, ataupun jamur sebaiknya bibit tidak digunakan.